Indonesia adalah satu dari dua negara di dunia selain Lituania yang
memiliki portal informasi geospasial. Portal dapat diakses gratis
lewat internet.
Portal yang beralamat di http://tanahair.indonesia.go.id ini jadi sarana untuk berbagi pakai data spasial.
Selain kemanfaatan positif, layanan daring (online) ini dikhawatirkan menjadi pintu untuk mengungkap lokasi pertahanan militer yang dirahasiakan Pemerintah Indonesia.
Rahasia negara dalam bentuk data spasial juga dapat terkuak karena
pembuatan dan pengelolaan portal diserahkan kepada pihak asing, yaitu
perusahaan Amerika Serikat Environmental Systems Research Institute
(ESRI).
Hal ini mengemuka dalam talk show ”Ina-Geoportal: Satu
Peta, Satu Solusi” yang diadakan Badan Informasi Geospasial (BIG) di
Institut Teknologi Bandung, Sabtu (11/8). Acara yang merupakan bagian
dari peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Ke-17 itu
menampilkan pembicara Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi Mulyanto,
Kepala BIG Asep Karsidi, dan Kepala Bappeda Jawa Barat Deny Juanda
Puradimaja.
Menanggapi hal itu, Asep Karsidi mengatakan, untuk
membangun portal yang andal, termasuk pengamanannya, BIG harus
menggandeng mitra yang berpengalaman di bidang sistem informasi
geografis (GIS). ESRI dipilih karena perusahaan perangkat lunak GIS ini
tergolong kelas dunia.
Perusahaan ini, antara lain, membuat
ArcGIS Desktop. Sistem GIS ini digunakan oleh 80 persen pengguna GIS di
dunia. ESRI juga membangun GIS berbasis web sehingga hanya perlu
penyesuaian untuk diaplikasikan pada Ina Geoportal.
Konten dan
bagian lain portal ini dikembangkan BIG dan instansi terkait lain,
seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kehutanan, serta Badan
Pertanahan Nasional. ”Jika BIG mengembangkan sendiri dengan kapasitas
dalam negeri, akan makan waktu lama, bahkan mungkin tak terwujud,” ujarnya.
Kerahasiaan
data di dalamnya tetap terjaga karena ada klasifikasi dan password
tersendiri untuk data yang bersifat rahasia. Akhir tahun ini, BIG akan
menjalin kerja sama dengan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA)
untuk proteksi data yang bersifat strategis.
Misi utama badan
milik pemerintah federal Amerika Serikat ini adalah mengumpulkan,
menganalisis, dan mendistribusikan informasi geospasial intelijen
(GEOINT) dalam mendukung keamanan nasional negara. NGA sebelumnya
dikenal sebagai National Imagery and Mapping Agency dari Departemen
Pertahanan AS. NGA merupakan komponen kunci dari komunitas intelijen AS.
Menurut
Asep, dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial, Indonesia terlindungi dari kemungkinan penyalahgunaan data
geospasial. Ina Geoportal berbasis sistem tertutup, tetapi memungkinkan
terhubung ke sistem operasi terbuka melalui intersepsi. Hal ini
memungkinkan pengembangan aplikasi lebih lanjut oleh komunitas di
Indonesia.
Menurut Dodi Sukmayadi, Kepala Pusat Sistem Jaringan
dan Standardisasi Data Spasial BIG, menggunakan satu data dasar
geospasial memungkinkan pengembangan layanan informasi geospasial
berbasis komputasi ”awan”. Aplikasi yang dapat dijalankan adalah
penyusunan tata ruang nasional dari provinsi hingga kabupaten dan
layanan pencarian posisi dengan global positioning system.
source : kompas.com
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)