Hasil penelitian yang
diterbitkan di Nature Photonics memperlihatkan ikan berwarna keperakan
seperti Herring, Sarden maupun Sprat diketahui dapat menundukkan hukum
fisika. Kemampuan ini memungkinkan ikan menjadi tak terlihat oleh
predator.
Penelitian yang dilakukan Tom Jordan dan Julian Partridge dari Universitas Bristol menjelaskan permukaan kulit ikan ini sangat reflektif terhadap polarisasi cahaya. Oleh nelayan maupun fotografer ikan, fenomena silau karena refleksi ini dapat dipatahkan dengan menggunakan kacamata polaris atau filter polaris. Namun, Jordan dan Partridge telah menemukan bahwa ikan perak telah berhasil mengalahkan aturan dasar refleksi.
Penelitian yang dilakukan Tom Jordan dan Julian Partridge dari Universitas Bristol menjelaskan permukaan kulit ikan ini sangat reflektif terhadap polarisasi cahaya. Oleh nelayan maupun fotografer ikan, fenomena silau karena refleksi ini dapat dipatahkan dengan menggunakan kacamata polaris atau filter polaris. Namun, Jordan dan Partridge telah menemukan bahwa ikan perak telah berhasil mengalahkan aturan dasar refleksi.
Menurut mereka, kulit ikan terdiri atas beberapa layer yang tersusun atas kristal guanin reflektif. Guanin juga merupakan komponen kunci dari guano, kotoran burung maupun kotoran ikan.
Diperkirakan sebelumnya, permukaan ini sepenuhnya terpolarisasi ketika dipantulkan. Sesuai hukum fisika, ketika cahaya terpolarisasi, maka akan ada penurunan reflektifitas. Tapi ternyata bukan itu yang selalu terjadi.
Para peneliti menemukan bahwa kulit ikan sarden maupun herring mengandung tak hanya satu tetapi dua jenis kristal guanin. Masing-masing memiliki sifat optik yang berbeda. Dengan mencampur dua jenis, kulit ikan tidak akan mengalami polarisasi cahaya akibat pemantulan. Sekaligus akan mempertahankan reflektifitas yang tinggi.
Hasilnya adalah ilusi optik yang dapat membuat ikan tak tampak oleh penghuni laut. "Kami percaya bahwa spesies ikan ini telah berevolusi. Mereka memiliki multilayer khusus untuk membantu bersembunyi dari predator, seperti lumba-lumba dan tuna," ujar Roberts dalam siaran pers.
Menurutnya, ikan-ikan ini telah menemukan cara untuk memaksimalkan reflektifitas dari banyak sudut pandang cahaya. Sementara ikan-ikan ini menghuni laut terbuka dengan kemelimpahan cahaya. Sehingga dengan kemampuan reflektifitas yang maksimal itu, mereka dapat tak terlihat.
Menurut Jordan, banyak perangkat optik modern seperti lampu LED dan serat optik menggunakan reflektor tipe non polaris untuk efisiensi. Barangkali di masa depan, kulit ikan ini mungkin menginspirasi penemu untuk menciptakan perangkat optik yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar