Jumat, 23 November 2012

Hewan Pun Punya Rasa Bosan

foto

Seperti manusia, hewan yang dipelihara dalam sangkar tentu mengalami kebosanan. Bagaimana mengetahui itu? Sebuah penelitian menunjukkan tanda-tanda kebosanan pada hewan.

Peneliti dari Universitas Guelph, Kanada, mencermati 29 cerpelai yang tertawan dalam kandang. Beberapa hewan tersebut ditempatkan dalam kandang selama tujuh bulan sebelum percobaan dimulai. Sedangkan kelompok lain tinggal di kandang yang sama. Bedanya, kelompok ini bisa mengakses terowongan yang membawa mereka ke ruang yang lebih besar.

Ruangan besar itu dilengkapi dengan permainan sehingga memberi kesempatan pada cerpelai untuk mendaki, serta mencelupkan kepala mereka ke dalam air dan permainan lainnya. Bahkan, tiap bulan, hewan-hewan ini mendapatkan permainan baru.

Ketika memulai percobaan, para peneliti menyajikan setiap binatang ini dengan serangkaian pengalaman baru, seperti tiupan udara, memberi wewangian lilin maupun mainan sikat gigi bergerak. Mereka memberikan stimulus ini dengan mengabaikan bahwa benda-benda tersebut menguntungkan, membuat stres, atau bersifat netral terhadap hewan.

Penelitian yang dilaporkan di jurnal PLoS ONE ini menunjukkan bahwa hewan-hewan yang dibesarkan dalam kandang tanpa stimulus lebih tertarik pada hal-hal baru. Mereka juga terlihat mengudap makanan yang tersedia lebih banyak selama percobaan. Hewan-hewan ini juga menghabiskan banyak waktu untuk terjaga di lingkungan baru dengan banyak stimulus itu.

Para peneliti menyimpulkan, semua perilaku tersebut sebagai efek dari tanda-tanda potensi kebosanan. Bosan adalah emosi yang sulit didefinisikan. Para peneliti mengatakan, studi ini adalah langkah pertama yang berharga dalam mencari tahu apa dan bagaimana binatang itu bisa bosan.

Dengan demikian dapat dilakukan tindakan supaya hidup mereka lebih puas. "Meskipun kami belum bisa menentukan dengan pasti apakah pengalaman subyektif hewan ini mirip dengan manusia tentang reaksi bosan. Namun perilaku mereka konsisten dengan keadaan tersebut," tulis para peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar