Kulit dinosaurus selama
ini dikenal memiliki permukaan yang kasar, mirip kulit buaya atau burung
emu yang tak bisa terbang asal Australia. Tapi, apakah kulit hewan yang
sudah punah dari muka bumi ini berwarna atau tidak, masih menjadi tanda
tanya besar bagi para ahli paleontologi hingga kini.
“Ketika kita bicara soal warna, yang bisa kami katakan adalah kulit dinosaurus ada kemungkinan berwarna-warni seperti burung karena nenek moyang mereka adalah sebangsa burung,” kata ahli paleontologi dari Montana State University, Jack Horner.
“Ketika kita bicara soal warna, yang bisa kami katakan adalah kulit dinosaurus ada kemungkinan berwarna-warni seperti burung karena nenek moyang mereka adalah sebangsa burung,” kata ahli paleontologi dari Montana State University, Jack Horner.
Menurut Horner, bagi kebanyakan hewan yang aktif pada siang hari, pandangan secara visual menjadi sangat penting. “Banyak dari reptil, termasuk hampir semua jenis burung, aktif pada siang hari. Makanya mereka mengandalkan warna untuk membedakan diri sekaligus untuk penyamaran,” ucap Horner.
Sebaliknya, mamalia pada awalnya merupakan hewan yang aktif mencari makan pada malam hari. Itu sebabnya kebanyakan dari mereka buta warna. Hampir semua mamalia, bahkan hingga sekarang, berkomunikasi dengan cara mencium bau satu dengan lainnya. “Mereka tak pernah melihat perbedaan warna,” kata Horner.
Horner berkesimpulan bahwa, “Kulit dinosaurus kemungkinan besar berwarna. Dan, seperti burung, warna kulit dinosaurus jantan lebih cerah ketimbang yang betina,” kata dia seperti dikutip LiveScience.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar